Halaman

Jumat, 25 Januari 2013

Awas! Salah Ketik SMS Itu Gejala Stroke

Tidak jarang masih mengalami miskomunikasi karena salah ketik  Short Messages Service (SMS), instant messaging, dan email.  Perihal kata atau kalimat yang kita kirim. Penerima pesan tak mengerti kalimat yang kita tulis. Bukan karena ponsel touchscreen atau autocorrect. Tetapi benar-benar salah ketik.

Dalam Archives of Neurology, peneliti menemukan kasus salah ketik atau biasa disebut Dystextia. Laporan tersebut memaparkan seorang perempuan hamil berusia 25 tahun yang salah ketik, kaki dan lengan lemah sejak pagi hari, serta kesulitan mengisi formulir di kantor.

Tribunnews.com mengutip laporan CBS News bahwa perempuan tersebut dibawa ke ruang gawat darurat, ia didiagnosa menderita Dysphasia. Dysphasia terjadi ketika kerusaka otak menyebabkan masalah pada penggunaan bahasa dan kata-kata. Kemudian ia melanjutkan scan otak MRI.

"Afasia merupakan manifestasi umum dari stroke, dari 21 persen menjadi 38 persen pasien menderita stroke akut. Sepengetahuan kami, ini adalah laporan pertama dari SMS menyimpang yang menjadi tanda hadirnya stroke iskemik akut pada yang bersangkutan," tulis peneliti Harvard, seperti yang dilansir Huffington Post.

Sebelumnya, pesan SMS aneh telah diamati dalam kasus migrain. Tetapi hal ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi dalam penerimaan masalah sinyal neurologis.

"Laporan kasus ini tidak menujukkan jika dystextia umumya akan menjadi stroke, tetapi saya pikir itu akan menjadi tambahan berharga dalam pengunpulan informasi ahli syaraf, ketika harus mencatat sebuah sejarah," tambah dr. Sean Savitz, Direktur. University of Texas Health Science Canter, program stroke, kepada Reuters.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar